Aditya Dilly Pamuji 
LEGENDA ASAL - USUL DESA BANJARSARI
LEGENDA DESA BANJARSARI
A. LEGENDA DESA
Pada jaman dahulu sebelum menjadi Desa Banjarsari terdapat sebuah cerita rakyat yang sudah mendarah daging dan menjadi sejarah yaitu asal usul desa banjarsari yang semula adalah hutan belantara hingga menjadi sebuah desa seperti saat ini tidak luput dari jasa para pejuang / leluhur, Dua Pejuang atau leluhur besar desa Banjarsari adalah Simbah Jamblaita dan Simbah Imampura.
Kedua tokoh tersebut merupakan tokoh ulama besar yang mempunyai kemampuan berbeda yaitu Simbah Jamblaita merupakan tokoh kepemerintahan / pendekar sakti yang mampu menaklukan segala macam makhluk yang ada di desa Banjarsari dan Simbah Imampura merupakan Ulama Besar / Tokoh Agama Islam yang memahami segala ilmu yang bersumber dari Allah SWT. Pada tahun jauh sebelum merdeka kedua tokoh besar tersebut memiliki 2 daerah kekuasaan masing – masing yaitu Bagal dan Kedompon, Seiring berjalan nya waktu Simbah Jamblaita dan Simbah Imampura memiliki murid yang akhirnya di jadikan dua desa yaitu desa Bagal dan desa Kedompon, untuk Kepala Desa Bagal adalah Bpk. Bau Suwondo dan Kepala Desa Kedompon adalah Bpk. Sataruna.
Disuatu waktu sebelum menjadi sebuah desa kedua tokoh ulama besar tersebut yaitu beliau Simbah Jamblaita dan Simbah Imampura bertemu dan mendirikan tempat ibadah / cagar budaya yang sekarang terletak di depan Masjid Agung Mujahidin, dan kemudian dibangun kantor pertemuan Masjid Mujahidin. Karena beberapa pertimbangan pada tahun 1924 kedua Desa tersebut digabung menjadi satu dan diberi nama Desa Banjarsari yang artinya Desa yang diharapkan selalu dilimpahi kesejahteraan. Kepala Desa terpilih pada waktu itu adalah Bp. H. Abdul Muhni, Beliau merupakan kepala desa Banjarsari Pertama.
Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun muncul lah suatu naluri desa / keramat / adat istiadat yang disebut sebagai Merdi Bumi (Sedekah Bumi) untuk mengenang dan berdoa bersama untuk pada leluhur desa atau pendiri desa tepatnya pada bulan – bulan 1 Muharram diadakan pagelaran wayang kulit atau pengajian dan tahlil bersama, Itu semua untuk mengenang dan berdoa untuk arwah leluhur sesuai dengan ciri khas masing – masing tokoh ulama besar tersebut, Untuk simbah Jamblaita sendiri mempunyai ciri khas yaitu pentas seni wayang kulit dan untuk simbah Imampura yaitu Pengajian atau Tahlil bersama yang pada akhirnya 2 naluri / kebudayaan tersebut selalu dilaksanakan atau di uri – uri oleh pemerintah desa Banjarsari secara bersamaan atau silih berganti sampai saat ini walaupun semua itu karena Allah SWT, namun ketika 2 budaya tersebut di tinggalkan maka akan terjadi suatu hal yang tidak kita inginkan.
Kedua kebudayaan tersebut bersifat sangat keramat sehingga muncullah suatu asumsi atau pernyataan bahwa desa Banjarsari sampai saat ini menjadi desa yang paling tua di wilayah kecamatan Gombong – Kabupaten Kebumen dengan segudang informasi mengenai legenda / mitos – mitos yang beredar di masyarakat pada umumnya.
B. SEJARAH DESA
|
TAHUN KEJADIAN |
PERISTIWA BAIK |
PERISTIWA BURUK |
|
1943 |
|
- Terjadi kelaparan dan penyakit koreng |
|
1947-1948 |
|
- Penjajah Belanda ke II |
|
1950-1951 |
|
- Pemberontakan AOI |
|
1964-1965 |
|
- Pemberontakan G30SPKI |
|
1970 |
|
- Sering terjadi serangan penyakit Demam |
|
1973-1976 |
- Mendapat bantuan beras bulgur dan susu. |
- Terjadi paceklik |
|
1986 |
- Pembangunan Balai Desa secara swadaya dan listrik masuk desa. |
|
|
1997 |
- Desa mendapat bantuan gaduhan ternak kambing sejumlah 16 ekor. |
|
|
1998 |
|
- Terjadinya peristiwa reformasi sampai tingkat desa, sehingga Kades, Kaur Umum dan Kaur Pemerintahan dituntut mundur. |
|
2000 |
- Adanya kegiatan SISMIOP. |
- Ada 1 warga Desa yang meninggal di bunuh di Desa lain. |
|
2001 |
- Pelantikan Sdr. Rodiman sebagai Kades. |
- Sdr. Nuryadi sebagai Kadus 1 mengundurkan diri. |
|
2002 |
- Pelantikan Sdr. Jumadi sebagai Kadus 3 dan Sdr. Habib sebagai Kadus 1, serta mutasi Sdr Khabib Mustofa dari Kaur Kesra menjadi Kaur Pemerintahan. |
|
|
2003 |
- Desa mendapat bantuan pembangunan suplesi bendung saluran kawo. |
|
|
2004 |
- Pengangkatan Sdri. Sri Murniasih sebagai Sekdes. - Desa mendapat bantuan P2P. |
|
|
2005 |
- BLM P2KP sejumlah Rp. 150.000.000,- |
- Pemberhentian dengan hormat Sdr. Ahmad Masruri sebagai Pemb.Kaur Umum |
|
2006 |
- Pengangkatan Sdri. Sri Murniasih sebagai Penjabat Kepala Desa. |
- Pemberhentian dengan hormat Sdr. Rodiman sebagai Kepala Desa. |
|
2007 |
- Pembentukan BPD Periode 2007-2013. - Pelantikan Sdr. Sigit M sebagai Kadus 4 dan Pelantikan Sdri. Dyah Saraswati sebagai Kaur Umum. - Pemilihan Kepala Desa, dengan Kedes terpilih Bp. Tasrip. |
- Pemberhentian secara terhormat Sdr. Munginuddin sebagai pembantu Kaur Pemerintahan - Meninggalnya Sdr. Rodiman mantan Kades dan Sdri Siti Sukaesih mantan Kaur Umum. |
|
2008 |
- Pengangkatan Sdr. Wawan Hermawan sebagai Kaur Keuangan dan Pengangkatan Sdr. Jauhari sebagai Kadus 2. |
- Pemberhentian dengan hormat Sdr.M.Iswan sebagai Kadus 2 |
|
2009 |
- BLM PNPM sejumlah Rp. 100.000.000,- |
- Terjadi wabah flu burung sehingga banyak unggas milik warga mati. |
|
2010 |
- Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi PNS : Sri Murniasih
|
- Terjadi kematian 3 anak warga Desa Banjarsari karena tenggelam dan hanyut di pintu air. |
|
2011 |
- Mutasi Kadus 2 menjadi Kaur Pembangunan : Jauhari. - Pelantikan Sdr. S. Nugroho Adinawan sebagai Kadus 2. - Ada kegiatan Prona dari BPN. |
- Pemberhentian dengan hormat Sdr. Sandikarto sebagai Kaur Pembangunan dan terjadi banjir sehingga sebagian wilayah RW III dan RW IV tergenang air.
|
|
2012 |
- Pembangunan talud saluran tersier dari Bantuan percepatan pembangunan. - Pembangunan talud saluran tersier blok ngelak. - Bantuan RSTLH sebanyak 4 Buah @Rp. 10.000.000,- |
- Ada warga yang ditemukan meninggal di kamar hotel di daerah sumpiuh banyumas. |
|
2013 |
- Pembangunan MCK Komunal (Sanitasi) dari Program USRI di RW wilayah RW IV. - Mendapat Bantuan P2MKM untuk Rumah tidak layak huni sebanyak ; 1 rumah @Rp. 6.000.000,- - Pemilihan BPD periode 2013-2019. - Pemilihan Kepala Desa, dengan Kedes terpilih Bp. Tasrip. |
- Mantan Kaur Pembangunan Bp. Sandikarto meninggal dunia. - Sdr. Karsowiharjo mengalami masa purna tugas sebagai pembantu kaur pembangunan. |
|
2014 |
- Talud saluran drainase kawo dari Dana Banprov. - Bantuan P2MKM RTLH Rp. 7.500.000,- 1 Buah. |
|
|
2015 |
- Perawatan jalan aspal dengan volume 3.040m2 dari Dana Desa. - Talud saluran irigasi blok glendeng dari Dana Banprov. |
- Pemberhentian Kaur Umum (Dyah Saraswati) dan Kadus 4 (Sigit Mardanung PN), karena mengundurkan diri. |
|
2016 |
- Talud Saluran Drainase Kawo. - Pemeliharaan Gedung Kantor Balai Desa. |
- Sdr. Khabib Mustofa mengalami masa purna tugas sebagai kaur Pemerintahan. |
|
2017 |
- Pemeliharaan Gedung Kantor Balai Desa - Pembangunan Tersier Glendeng dan Duljalil. |
- Sdr. Sariman AR mengalami masa purna tugas sebagai pembantu kaur Umum. |
|
2018 |
- Rabat Beton Rw 2 dan Rw 1. - Pembangunan Jembatan antara Rw 4 dan Rw 1. |
- Terjadi kematian 2 anak warga Desa Banjarsari karena tenggelam dan hanyut di Kali Kemit Desa Panjangsari. |
|
2019 |
- Terpilihnya BPD periode 2019-2025 : Sartiman, Trisni yantiningsih, Endah Wahyuni, Agus Priono, Fajar Setiyawan. - Kepala Desa Terpilih periode 2019-2025 Bpk Tasrip. - Pembangunan Talud Sibelik. - Pembangunan Talud Jalan Rw 2. - Pembangunan Drampel Drainase Kawo - Pembangunan Irigasi Siwedi. - Pembangunan Gorong-gorong kalisalam. - Pembangunan Sanitasi DAK dari Disperkim LH sebanyak 129 Unit |
- Pemberhentian Sdr Habib dari Kasi Pelayanan karena mengundurkan diri
|
Download Dokumen Terlampir :
